Sebagai genre tersendiri musik rock sangat berkembang pesat di dunia termasuk di Indonesia, musik rock yang lahir dari spirit 'pemberontakan' terhadap muaknya generasi muda terhadap perang yang terus menerus terjadi sejak revolusi industri.
Dimana musik yang dimainkan di jaman itu berdasarkan yang populer di wilayah negara masing-masing, namun bila negara yang bersangkutan berada dalam negara otoriter (biasanya militer) maka lagu popular yang dihasilkan harus menyokong penguasa atau tidak sama sekali menyentuh wilayah ini.
Inggris sebagai pinonir band - band hard rock dunia, namun spirit pemberontakan terhadap kemapanan lebih sukses di negara Amerika Serikat, karena negara ini memiliki genre country dan blues yang disebut sebut menyumbang banyak perkembangan musik rock.
Di negara kita sendiri musik rock berkembang pesat pada era orde baru yaitu sekitar awal tahun 70-an, sedangkan di jaman orde lama praktis perkembangan musik ini termasuk yang dilarang karena masalah politik kala itu musik rock dianggap bagian dari budaya barat atau kapitalisme.
Setelah tumbangnya orde lama, maka musik rock Indonesia tumbuh seperti jamur yang tumbuh di musim hujan, di berbagai belahan nusantara lahir dan berkembang kelompok atau perorangan yang coba mempopulerkan genre ini terutama di pulau jawa.
Daerah - daerah lain pun menggelait namun tak sepopuler dengan yang di pulau jawa, karena terbatasnya media saat itu serta jauhnya dari ibukota sebagai pusat hiburan dan informasi.
Kala itu musik rock seperti pelampiasan emosi bagi anak muda yang kaya akan energi dan kreasi dalam hidup, seperti halnya di seluruh dunia gaya berpakaian atau fashion semua mengalami perubahan yang mencolok, celana panjang yang cutbray, rambut gondrong (salah satu simbol muaknya kaum muda terhadap jaman perang sebelumnya) plus dimulainya populer penggunaan zat aditif yang dianggap bagian dari musik rock itu sendiri, tidak terkecuali di Indonesia.
Berbagai band rock muncul di jaman itu bahkan hingga sampai kini masih ada yang eksis juga tentu saja menjadi legend di negeri ini sebut saja Godbless. Ok saya akan membagi empat periode perkembangan musik rock di Indonesia :
1. Dekade 70an
Pada masa ini musik rock Indonesia dalam masa perkembangan awal sangat banyak dipengaruhi oleh band-band rock dunia yang terkenal terutama dari daratan Inggris dan Amerika Serikat.
Inggris yang merupakan lahirnya cikal bakal apa yang disebut musik heavy metal merupakan tempat bagi tiga band legendaris yang sering disebut pioneer hard rock atau heavy metal yaitu Led Zeppelin, Deep Purple dan Black Sabbath.
Namun di awal dekade 70an musik yang dibawakan oleh Led Zeppelin dan Deep Purple yang digandrungi oleh anak muda kala itu, terkhususnya Deep Purple.
Banyak band yang setiap tampil di panggung selalu membawakan lagu-lagu dari dua grup band dunia ini.
Dahulu band-band rock Indonesia susah sekali membawakan lagu-lagu ciptaan mereka sendiri karena penonton maunya lagu-lagu dari band band luar.
Entah karena masih dalam mencari bentuk atau memang tak bisa menghargai produksi dalam negeri. Para musisinya pun tak bisa berbuat banyak atau juga ada musisi yang memang senang atau bisanya cuman membawakan lagu-lagu luar, entahlah.
Yah itulah realita yang terjadi kala itu, makanya kalau kita mencoba mencoba mencatat band-band apa saja telah menghasilkan album-album rock tanah air maka akan kita temui sedkit sekali dibanding apa yang telah kita baca dari laman facebook aktuil (majalah aktuil ini merupakan majalah infotainment kala itu dan sangat terkenal).
Disamping itu musisi rock sangat susah menyalurkan idealisme ketika masuk dapur rekaman, dimana semua ditentukan oleh produser.
Jadi ketika di panggung mereka sangat gahar namun begitu masuk dapur rekaman menjadi macan ompong mengikuti keinginan produser, suatu keadaan yang menyedihkan bagi musisi rock kala itu.
Album-album mereka bergenre pop dengan seskali disisipai lagu yang bernafas rock. Contoh band-band rock yang terkenal kala itu : Giant Step, Aka, SAS, Godbless dan lain-lain.
Kecuali Godbless yang dalam album nya membawa semangat rock dalam lagu-lagunya, entah karena produsernya yang kalah dengan Godbless atau karena kuatnya idealismenya dalam bermusik. Yang pasti godbless layak disebut legenda musik rock karena konsistensinya dalam bermusik di setiap album yang dihasilkan.
Oya di jaman ini lumrah 'mengadu' band-band rock dalam satu panggung, sehingga terjadi perang urat saraf di masing-masing personil dari band-band yang diadu, dimana hal itu juga menambah greget atmosfir rock kala itu dan tentu saja sangat ditunggu para penonton.
Namun ketika dipanggung terjadi 'battle' yang sportif yang diakhiri dengan pelukan persaudaraan sesama musisi.
2. Dekade 80an
Sebenarnya di era ini pun dominasi musik pop di dapur rekaman tak tertandingi, namun di era inilah banyak band rock yang lahir dan jaman dimana banyak digelar festival - festival musik rock untuk menjaring band-band yang berkualitas, seperti festival musik rock Indonesia yang digagas dan diproduseri oleh Log Zhelebour.
Para musisinyapun mencoba memainkan lagu yang mereka ciptakan sendiri, walaupun bila di panggung mereka kalah dengan penonton yang meminta lagu-lagu dari band luar yang terkenal, itulah realita yang terjadi sampai akhir tahun 80-an.
Di dekade ini musik rock Indonesia mulai mencari bentuknya, dimana dulunya tidak bisa melepaskan pengaruh dari band-band luar negeri dalam setiap warna musiknya, maka di era 80-an music yang dihasilkan para musisi rock lebih beraroma Indonesia.
Walaupun tidak seramai genre pop, solois rock Indonesia lebih banyak dibanding band dalam meramaikan dunia rekaman musik Indonesia, mungkin karena lagu yang para solois nyanyikan berirama pop rock yang lebih mudah diterima semua kalangan dibanding para grup band.
Untuk menyalurkan hasrat para band - band rock membawakan lagu - lagu hard rock/heavy metal, maka jalur festival dipilih yang kala itu sedang gencar-gencarnya diselenggarakan promotor baik yang lokal maupun skala nasional.
Banyaknya festival-festival yang digelar baik yang skala lokal maupun nasional telah memberi keuntungan banyak bagi para musisi daerah untuk berkiprah di dunia rekaman.
Geliat band - band rock daerah dalam berekspresi bisa terlihat beragamnya peserta finalis festival Musik Rock Indonesia yang berasal tidak hanya dari dominasi tiga kota besar : Jakarta, Bandung dan Surabaya namun kota kota lain seperti : Malang, Jogjakarta, Solo, Banjarmasin, dan yang berasal dari pulau Sumatera.
Di era ini music rock yang berkembang kala itu seiring dengan perkembangan musik rock dunia mainstream yaitu hard rock / heavy metal dan pop rock, sedangkan thrash metal belum terlalu geliatnya.
Walaupun thrash metal sudah berkembang di Inggris, Amerika Serikat dan Negara Eropa Barat tidak serta merta di Indonesia, sub genre ini mulai mendapat tempat di hati anak muda ibukota di akhir tahun 80-an menjelang dekade 90-an.
Band - band rock yang terkenal di era tahun 80-an terutama di akhir 80-an seperti : Elpamas, Grass Rock, Godbless, Power Metal, Andromedha, Surabaya Rock Band. Terkhusus buat Godbless band ini telah mempunyai penggemar yang sangat banyak karena mereka telah menghasilkan beberapa album rock yang sukses di pasaran.
3. Dekade 90an
Dekade 90an merupakan masa keemasan bagi perkembangan music rock Indonesia, dimana di awal 90an banyak sekali band-band rock yang menghasilkan album-album yang sukses secara komersil.
Band - band rock mendapat tempat di mata para produser rekaman, dimana hal itu adalah suatu hal yang jarang mereka dapatkan di era sebelumnya. Hal tak lepas dari jasa promotor musik kondang Log Zhelebour yang konsisten di jalur rock dalam mengeluarkan album.
Pada saat Power Metal yang berasal dari Surabaya membuat album pertama dan sukses, hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia ada dua warna kubu besar musik rock Indonesia, kubu Surabaya sekitarnya dan kubu Jakarta sekitarnya.
Kubu Surabaya, musik rock yang dibawakan oleh musisinya lebih banyak mendapat pengaruh dari band - band kondang dari daratan Inggris dan eropa seperti Iron Maiden, Judas Priest (New Wave Of British Heavy Metal, Helloween, Yngwie Malmsteen band (neo classical metal).
Kubu Jakarta musik rock yang dibawakan musisinya lebih banyak mendapat pengaruh dari band - band kondang dari Amerika Serikat seperti blues rock, country, hard rock dan thrash metal seperti Van Halen, band - band glam metal/hair metal seperti Poison, Motley Crue, Bon Jovi, Guns N' Roses, serta thrash metal seperti Metallica, Anthrax.
Di era 90-an video - video klip lagu rock pun wara wiri di televisi nasional bersama dengan genre pop dan dangdut. Juga di era ini penghargaan terhadap katagori rock ada dalam penganugerahan musik yang diselenggarakan oleh televisi swasta nasional.
Di era ini pula konser konser band - band rock ternama Indonesia ramai di seluruh Indonesia seiring dengan album - album rekaman yang mereka hasilkan, disebut - sebut sebagai era keemasan musik rock Indonesia kala itu.
Seperti halnya dunia kala itu lagi ramai-ramainya geliat alternative rock, band - band alternativ rock Indonesia pun bermunculan mengeluarkan album walaupun tak sebanyak yang beraliran hard rock/heavy metal, bahkan masih eksis sampai sekarang.
Band - band rock ternama yang sukses dengan albumnya di era ini antara lain : Power Metal, Godbless, Elpamas, Grass Rock, Slank, U'Camp, Boomerang, Jamrud, Whizzkid, /rif, Powerslaves, Edane, Roxx, Pas Band, Netral.
Sedangkan untuk penyanyi - penyanyi solo ternama yang sukses dengan album - albumnya seperti : Ahmad Albar, Andy Liany, Anang Hermansyah, Nicky Astria, Mel Shandy, Nike Ardilla, Inka Christy, Poppy Mercury.
Perkembangan musik rock Indonesia yang begitu gegap gempita berhasil mengikis dominasi lagu - lagu slow rock dari negeri jiran kala itu di awal hingga pertengahan era 90-an ikut meramaikan industri rekaman kita, dimana kaset-kaset band rock Malaysia bersaing dengan band - band rock kita dalam penjualan di Indonesia.
Namun masa keemasan panggung musik rock Indonesia mulai meredup ketika memasuki era tahun 2000-an, walaupun di awal tahun 2000-an band - band rock berkualitas masih mengeluarkan album - album rekaman namun tak seramai di era 90-an.
4. Dekade 2000an - Sekarang
Pertengahan era 2000-an adalah era dihasilkannya lagu - lagu bergenre pop yang komposisinya hampir seragam dan sangat mendominasi dunia rekaman serta acara - acara musik di televisi swasta nasional yang secara komersil laku keras dan disukai para remaja.
Trend ini membuat genre rock seperti tidak mendapat tempat lagi seperti halnya ketika di era 90-an. Media televisi pun terlihat ogah dengan musik rock, ini dari acara - acara musik setiap harinya yang tidak pernah memunculkan band -band atau penyani penyanyi rock.
Padahal seandainya kondisi seperti halnya di era 90-an berlanjut di era 2000-an maka musik rock Indonesia mencapai kondisi seperti di Jepang dengan Javanese Rock nya yang populer, maka Indonesia akan dikenal dengan Indonesia rock nya.
Upaya untuk kembali menggairahkan musik rock pernah digagas dan diselenggarakan oleh televisi swasta nasional, yaitu menampilkan band - band rock yang pernah berjaya di masanya, namun hal itu tidak berlangsung lama karena hanya penggemar sejatinya saja yang menikmati sedangkan generasi sekarang terlihat sedikit sekali antusias mereka.
Lagi-lagi eranya berbeda, era rock dulu biasa muncul di televisi sekarang tidak ada sama sekali diganti oleh musik ringan minim kreatifitas serta skill dan lebih television friendly. Namun demikian musik berkualitas di Indonesia baik rock maupun genre lainnya masih ada dan hidup, hanya saja tidak masuk dalam televisi nasional.
Pertunjukan musik rock masih ada dan masih berlanjut terutama di ibukota Jakarta walau tidak di panggung konser megah, melainkan di cafe-cafe dalam bentuk a tribute to atau pertunjukan bersama yang biasanya diisi oleh band-band rock yang besar di tahun 90an.
Kota Surabaya dan Malang juga tempat berlangsung pertunjukan band rock 90an juga Bandung. Diluar kota-kota tersebut musik rock klasik masih berdenyut di kota-kota di Provinsi Kalimantan Selatan, seperti Banjarmasin dan Banjar Baru. Karena disana mereka memiliki komunitas rock klasik yang eksis dalam menggelar pertunjukan musik rock regular tahunan.
Namun demikian upaya yang dilakukan oleh salah satu tv swasta nasional tersebut patut mendapat apresiasi dan harusnya di lanjutkan oleh media televisi lain atau produser - produser rekaman agar musik rock Indonesia tetap eksis, semoga upaya itu tetap ada.
Salam rock di udara
0 Komentar
Penulisan markup di komentar