Roxx juga disebut pionir musik thrash metal di Indonesia, karena pada saat band-band seangkatannya memainkan musik rock dengan pakem hard rock, heavy metal, glam rock dan pop rock, mereka memilih warna thrash metal dalam bermusik.
1. Pengaruh Roxx Terhadap Perkembangan Musik Thrash Metal Indonesia
Banyaknya band-band rock yang lahir di dekade 90-an dan dekade sekarang dengan mengusung thrash metal tidak lepas dari jasa Roxx dalam mempopulerkan aliran ini, karena merekalah band pertama membuat album memuat lagu-lagu hard rock cenderung thrash metal sebagai andalannya.
Meski dikenal sebagai salah satu finalis Festival Musik Rock V Log Zhelebour dengan lagu andalannya "Rock Bergema" yang berirama rock n roll keras. Namun di dalam album pertama mereka, hanya "Rock Bergema" yang rock n roll sedangkan lagu lainnya berirama hard rock cenderung thrash.
Jadi bisa dibilang Roxx lah yang pertama mengeluarkan album rock yang keras, sedangkan band-band seangkatan mereka tetap dengan pola hard rock atau pop rock. Hal ini tentu saja memacu semangat band-band muda yang ingin memainkan musik thrash metal semakin menyala.
Hal ini bisa dilihat setelah Roxx muncul maka banyak band yang mambuat album thrash metal, tercatat band-band yang cukup sukses dengan album thrash metal mereka seperti : Sucker Head, Rotor, Rudal.
2. Strategi Roxx Dalam Membina Komunikasi Dengan Fans Setianya
Band - band yang memainkan thrash metal walaupun mereka jarang menembus jalur mainstream namun sesungguhnya mereka tetap eksis melalui komunitas-komunitas 'bawah tanah' atau jalur indy dalam memasarkan kaset rekaman band thrash metal.
Hal ini pun tidak terlepas dari Roxx dalam menjalin hubungan yang baik dengan metal head penggemar, walaupun mereka tidak sebanyak fans grup band lain seperti Slank misalnya, namun komunitas penggemar mereka cukup rajin menghadiri konser Roxx.
Cara seperti ini diikuti oleh band-band thrash metal yang lahir setelah Roxx dalam menjaga eksistensinya dengan membentuk komunitas fans, sehingga dalam setiap penampilan para metalheads inilah yang memberi nyawa tersendiri bagi band.
Roxx pun kerap disebut band rock saja seperti band-band rock lainnya yang mempunyai nama atau terkenal di Indonesia seperti Power Metal, Edane, Whizzkid, U'Camp, Grass Rock, Bayou dan lain-lain.
Memang di dekade 90-an disebut sebagai eranya rock, tidak semua band bisa konser di seluruh Indonesia, tidak seperti artis musik pop. Namun di dunia rekaman aliran rock sudah bisa diterima, terlihat dari banyaknya album - album rock yang beredar kala itu termasuk Roxx.
Lain halnya di Jakarta sebagai ibukota negara ini, tentu pertunjukan musik rock banyak diadakan disana. Terlebih lagi Jakarta sebagai home base-nya Roxx tentu penggemarnya dimanjakan dengan konser-konser mereka, sedangkan diluar Jakarta ya hanya bisa menikmati kasetnya.
Sebagai pionir aliran thrash metal di Indonesia Roxx banyak berkiblat kepada group dunia seperti Metallica, Anthrax dan Testament. Mereka sering meng-cover lagu-lagu dari dua band ini dalam setiap pertunjukan mereka. Barulah ketika mereka telah menghasilkan album perdana mereka lebih memainkan karya mereka sendiri.
3. Roxx Terkesan 'Tidak Akrab' Dengan Promotor Kawakan Musik Indonesia
Namun sepertinya Roxx tidak dilirik para promotor terkemuka Indonesia yang sering mendatangkan super group band dunia untuk konser di Jakarta. Ketika Sepultura datang ke Indonesia, para metalheads Jakarta banyak menduga bahwa Roxx akan tampil sebagai opening act namun hal itu tidak terjadi.
Justru yang jadi opening act-nya adalah Edane untuk di Jakarta dan Power Metal untuk di Surabaya, waktu itu Sepultura tampil di dua kota tersebut. Pun halnya ketika super group Metallica ketika tampil di Jakarta justru Rotor yang bertindak sebagai opening act.
Padahal mereka dikenal sebagai peng-cover lagu - lagu James Hetfield cs dalam setiap pertunjukan mereka, namun lagi-lagi bukan. Itulah kenapa Roxx kerap disebut mengabaikan menjalin hubungan dengan para promotor.
Apakah karena mereka 'kurang pintar' menjalin hubungan dengan promotor atau memang mereka malas, namun demikianlah adanya dengan Roxx. Dan itu tidak mengurangi nilai mereka di mata penggemar fanatik mereka.
Meski tidak terpilih sebagai opening act di dua pagelaran musik rock kelas dunia tidak lantas Roxx ditinggal pergi penggemarnya, mereka tetap menjadi bintang di kota mereka sendiri. Album mereka laris manis diburu metalheads yang penasaran dengan warna musik Roxx.
4. Warna Thrash Metal Dalam Album Roxx
Warna thrash metal Roxx dapat disimak di dalam album Black dan Nol, ciri utama yang nampak warna thrash metalnya di riff-riff gitar dari dua gitaris mereka Iwan dan Jaya. Ciri lain yang sangat menonjol adalah gebukan sang drummer yang sangat berkarakter.
Dengan pakem double pedal, Arry sang drummer kompak selaras dengan dentuman bass yang dibangun bersama riff-riff cadas. Ciri khas utamanya pukulan varitif namun berbeda dengan progessive rock, pukulan Arry benar-benar memberi nyawa Roxx dalam setiap lagu.
alm. Arry Yanuar dengan drum set yang legenda |
5. Sukar Tampil Di TV Semangat Mandiri Yang Kreatif
Lazimnya bila band rock mengeluarkan album tentu video klip mereka sering tampil di televisi, namun videoklip Roxx jarang sekali beredar. Videklip mereka ada namun sepertinya tidak beredar di televisi waktu itu tidak seperti band rock lainnya yang cukup sering tampil di televisi.
Apakah karena musik yang mereka usung thrash metal sehingga sulit untuk tayang di televisi dibanding dengan band-band rock lain yang mengusung musik tidak sekeras mereka. Sepertinya iya, televisi memiliki standar tersendiri dalam menyangkan program - program musik.
Band - band yang mengusung musik thrash metal pun mengalami nasib yang sama, sulit sekali kita melihat ada videoklip thrash metal wara wiri di televisi, seperti Sucker Head dan Rotor.
Roxx, Sucker Head, Rotor adalah nama-nama besar di jagad thrash metal Indonesia, sebenarnya banyak band-band thrash metal Indonesia lainnya yang bagus, namun tingkat kepopuleran mereka di atas band-band thrash metal lainnya.
Meski demikian pengusung musik thrash metal adalah mereka memiliki fans yang militan yang terus mendukung eksistensi band kesayangannya, hal yang demikian sudah lumrah di dunia thrash metal seperti di negara Amerika Serikat, negara-negara Amerika Latin atau di Eropa.
Thrash Metal sebagai salah satu aliran rock memang memiliki ciri khusus mempertahankan eksistensi mereka, meski jarang dilirik oleh produser label besar tidak lantas mematikan eksistensi mereka.
Lewat jalur indie label mereka bergerilya dalam memasarkan produksi kaset rekaman mereka untuk sampai ke tangan penggemar. Meski tidak sebanyak untung yang diperoleh di jalur mainstream namun mereka eksis.
Dengan jarangnya mereka dilirik label - label besar, justru menimbulkan energi positif bagi komunitas ini untuk mengembangkan industri kreatif yang justru produktif. Salah satu hasil industri kreatif dari pengusung thrash metal adalah kaos nama-nama band thrash metal.
Itu juga dengan band Roxx, kaos meraka laris diburu metalheads disamping tulisan ROXX yang keren nempel di kaos, juga karena Roxx adalah pionir thrash metal Indonesia.
6. Warisan Roxx Sebagai Pionir Thrash Metal Indonesia
Thrash metal Indonesia sendiri pun mengalami perkembangan menjadi sub-sub genre seperti death metal, hard core, black metal, gothic metal, grind core dan metal core. Semua genre ini memiliki ciri khas yang sama yaitu independen dalam menghasilkan album dan memasarkannya.
Dulu mungkin anda yang remaja di pertengah 90-an sampai awal 2000-an, tentu pernah mendengar album kompilasi metal klinik yang merupakan kompilasi dari band-band 'bawah tanah' atau istilahnya 'underground' dalam berkarya.
Album ini laris manis diburu metalheads , bahkan yang kupingnya beraliran hard rock ikut curi-curi dengar atau nyimak lagu-lagu kompilasi ini. Hal ini tentu tidak bisa dilepaskan dari jasa Roxx dalam mempopulerkan musik thrash metal di Indonesia yang merupakan akar dari varian death metal, hard core, black metal, gothic metal, grind core dan metal core.
Bagi yang dulu masuk kuliah di era 90-an, tentu tak asing dengan musik -musik hingar bingar ini. Banyak band-band lokal yang lahir dan memainkan musik 'underground'. Musik-musik ini bersaing dengan hard rock, alternatif rock, jazz dan pop.
Jadi sub genre 'underground' ini bisa disebut sangat berhutang pada Roxx atas jasa mereka mempopulerkan thrash metal di Indonesia.
7. Ironi, Roxx Band Besar Tapi Tidak Memiliki Master Rekaman Album Perdana dan Kedua
Sebagai pionir musik thrash metal Indonesia justru mereka minim dalam produktivitas album dibanding band-band thrash metal lain yang sudah punya nama besar seperti Sucker Head dan Rotor.
Satu lagi yang paling miris sebagai pionir musik thrash metal Indonesia justru Roxx tidak memiliki arsip master album pertama dan kedua mereka, yang justru di album itulah nyawa musik Roxx dikenal oleh para metalheads Indonesia.
Master album yang lazimnya dimiliki oleh pemusik dan produser, justru Roxx tidak memilikinya dan itu bencana bagi musik metal Indonesia. Master album adalah harta yang sangat berharga bagi musisi, ada rumor bahwa produsernya menghilang bersama dua master yang dimilikinya.
Master album mereka dimiliki oleh produser yang sampai sekarang tidak tahu dimana rimbanya. Sehingga mereka kesulitan menerbitkan remasterd album mereka. Metalheads hanya bisa mendengar copian lagu mereka yang beredar di internet dalam bentuk mp3 tentu dengan kualitas suara yang rendah karena dibuat dari hasil ripping kaset.
Itulah gambaran dari Roxx sebagai pionir musik Thrash Metal Indonesia tentang kiprah dan karya mereka. Dan sebagai gambaran bagi penyuka musik Indonesia bahwa dulu musik rock pernah merajai industri musik Indonesia.
Semoga musik rock Indonesia jaya selalu dan musisinya tetap berkarya dengan idealisme tanpa melupakan akarnya.
2 Komentar
nice artikel
Balastrms mas salam rocker
BalasPenulisan markup di komentar